Efek samping operasi caesar pada bayi ternyata dapat terjadi dalam jangka panjang selain risiko lainnya yang muncul sesaat setelah persalinan. Berikut adalah hal-hak yang bisa saja dialami bayi yang merupakan efek samping dari operasi caesar yang telah dilakukan.
Mengalami Gangguan Pernapasan
Ketika bayi lahir melalui operasi caesar, kemungkinan yang dapat terjadi adalah terganggunya pernapasan yang biasa disebut dengan transient tachypnea yang terjadi karena proses operasi membuat sang bayi tidak melewati tahap-tahap yang biasa dialami dalam persalinan normal.
Jika dalam persalinan normal, bayi memiliki cukup waktu untuk mengosongkan cairan yang ada pada paru-parunya, berbeda dengan bayi caesar yang menyebabkan kesulitan bernapas, tapi gangguan ini biasanya akan mereka setelah beberapa dari proses persalinan.
Risiko Asma
Efek samping operasi caesar pada bayi selanjutnya adalah meningkatnya risiko asma pada bayi, hal ini diyakini disebabkan oleh tidak adanya paparan bakteri alami pada bayi yang baru lahir lewat metode persalinan caesar, yang menyebabkan bayi menjadi lebih sensitif terhadap faktor lingkungan.
Sedangkan jika melalui persalinan normal, bayi yang baru lahir bahkan sudah terpapar sejak detik-detik pertama kehidupannya sehingga risiko asma menjadi berkurang pada anak yang baru dilahirkan secara normal.
Kesulitan dalam Menyusu
Bayi yang terlahir melalui proses caesar biasanya akan lebih sulit untuk menyusu pada ibu yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti, tertundanya skin contact pada persalinan caesar, rasa sakit yang masih dirasakan pasca operasi oleh ibu sehingga masih tidak dapat menyusui dengan nyaman.
Faktor penyebab lainnya adalah bingung puting, di mana ini dialami oleh bayi yang dilahirkan lebih cepat dari perkiraan atau yang biasa disebut dengan prematur, karena prematur merupakan salah satu penyebab persalinan caesar yang paling umum
Demikianlah efek samping operasi caesar pada bayi yang perlu Anda ketahui, sejauh ini persalinan secara norma memang hal yang paling dianjurkan oleh medis, namun Anda juga tetap harus mengontrol rutin diri Anda dan calon bayi dalam kandungan apakah siap untuk normal atau tidak, selalu ikuti instruksi dokter untuk menentukan metode persalinan terbaik untuk ibu dan anak.